Hak cipta dan Merek Dagang
Linux kernel dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai
basis lisensinya. GPL mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux
harus membuat kode sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi
pengguna dengan kriteria yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan,
“Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya
lakukan.” Komponen penting lain dalam sistem Linux diijinkan menggunakan
lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan GNU Lesser General Public License
(LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window
System menggunakan MIT License.
Linus Torvald telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan
memindahkan lisensi kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL
versi 3, yang ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa
ketentuan yang terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan
perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital
rights management).
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux
7.1 menemukan bahwa distro
perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan
algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model),
penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira
delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut,
jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara
konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro
tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar
tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Sebagian besar kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa lainnya juga ikut
terlibat seperti C++,
Assembly,
Perl, Python, Fortran,
dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode
dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4
juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
Penelitian lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro
Debian GNU/Linux versi 4.0. Distro tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta
baris kode, dan penelitian tersebut memperkirakan biaya pengembangan yang
dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika dikembangkan sebagai perangkat linak
tertutup.
Di Amerika Serikat, Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230)
yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem
operasi komputer
bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek dagang ini didaftarkan
setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della
Croce Jr mulai mengirim surat
kepada para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah
hakmiliknya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para
distributor Linux mulai mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada
Linus Torvalds. Pemberian lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan
Linux Mark Institute.
Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro)
yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan
dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan
suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer
program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari
proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas
seperti pustaka (libraries), kompilator,
dan penyunting
(editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang
bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX
masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window
System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :
- Ubuntu
dan derivatifnya : Sabily (Ubuntu Muslim Edition), Kubuntu,
Xubuntu,
Edubuntu,
GoBuntu, Gnewsense, ubuntuCE
- SuSE
- Fedora
- Mandriva
- Slackware
- Debian
- PCLinuxOS
- Knoppix
- Xandros
- Sabayon
- CentOS
- Red Hat
Aplikasi Sistem Operasi Linux
Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri
konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding
pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau
geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat
ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat
pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan
khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer
dalam pasaran komputer desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari
Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang
luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded.
Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan
seperti simputer, yaitu komputer
berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara
berkembang.
Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan
antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple
Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks
seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada
Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.
0 Response to "Hak Cipta dan Distribusi Linux"