Cara Memulai Usaha
Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide
bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak
sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang
hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka menunggu keajaiban
yang tidak kunjung datang, mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah
ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal
untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset
dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya
sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik
namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis
baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa
jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati
kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang.
Semua yang besar dimulai dari hal kecil, tidak ada satu
orang pun pengusaha yang memulainya dengan langsung berskala besar, usaha itu
berproses tidak bisa disulap jadi besar dalam waktu sekejab, jangan menunggu
sempurna untuk memulainya, kerna tak akan ada prosuk atau jasa yang sempurna,
mulailah usaha anda dan berinovasilah, denagn begitu lama kelamaan usaha anda
akan menjadi besar denagn sendirinya, jangan menunda nunda, karena apa yang
anda pikirkan, bisa jadi juga dipikirkan orang lain, segera ACTION karena
langkah itulah yang akan menagnatrkanmu menjadi pengusaha bukan hanya angan
angan semata,.
Jalani dulu apa
adanya, syukuri apa yang ada, pasti Allah tambah nikmatNya. Just do it!
TIPS : Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!
Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan
latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga,
teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil barang dagangan tapi hutang dulu
karena yang punya barang adalah teman sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak
buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil
karena yang punya percetakan adalah
paman sendiri, dsb.
Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat
(intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik,
kepercayaan, jaringan, dsb).
Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya,
jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana.
Jangan memulai bisnis dengan asset nol.
Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah
perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang
hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita
merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses
dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa,
pemasaran, konsultan, dsb… hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar
dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.
Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita
pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu
pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun
intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa
depan.
Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk
pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.
Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya
merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya :
sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai
merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti
itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).
Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar
outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan
peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita
lihat dibalik produknya akan terbaca “made in china”, tapi mereka bisa berhasil
menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.
Salam...
ADA ADA
AJA
0 Response to "Cara Memulai Usaha (Satu)"