1. Melupakan
Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses
itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”.
Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai
ibadah horizontal.
2. Terlalu
Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak
ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi
kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah
yang menjadi pilihan usahanya.
3. Miskin
keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya
lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering
tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose.
Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
4. Telalu
Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar”
sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat
lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh”
tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
5. Ingin
Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu
melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan
cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan
berliku sebelum mendapatkan hasil.
6. Tidak
Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika
sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai. Orang “bodoh” tidak
perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan
sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
7. Bisnis
Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap,
untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia
pun bisa berbisnis.
8. Berpikir
Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat
dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena
informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh”
tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
9. Maunya
Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku
pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya
punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
10. Miskin
Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang
“Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan
penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
11. Tidak
Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap
remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara
orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
12. Tidak
Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu
pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah OKE berkat kepintarannya
sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ? Dia tahu konsumen
seringkali lebih pintar darinya.
13. Abaikan
Kualitas – Orang “bodoh” kadang-kadang saja
mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa
mengabaikan kualitas itu keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan
kualitas, karena sok tahu, makanya tidak menerima kritik tentang kualitasnya.
14. Tidak
Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah
beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan
peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
15. Tidak
Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu
dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga
prioritas terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang
akan dijadikan pioritas.
16. Kurang
Kerja Keras dan Kerja Cerdas –
Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus
sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi
kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas
17. Mencampuradukan
Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap
berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan
perusahaan.
18. Mudah
Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi
ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika
menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali
mengalahkan hambatan tersebut.
19. Melupakan
Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai
motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika
bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.
20. Berperilaku
Buruk – Setelah menjadi pengusaha
sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri.
Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas
kakinya sendiri.
21. Ilmu
Tidak Terbatas – Ilmu memang berserakan
dimana-mana diseluruh muka bumi ini, jauh lebih banyak dibanding yang ada dalam
gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun bisa memberikan ilmu [dan
inspirasi] yang sangat berharga
22. Memperkerjakan
Bukan Melamar Pekerjaan – Orang bodoh sulit mendapat
pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya
agar semakin sukses dia harus merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi
jadi bosnya orang-orang pintar.
23. Secepatnya
beraksi, tanpa perlu sertifikasi – Orang
pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkinmelamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras
secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja.
24. Jangan
Pikirkan, Tapi Lakukan – Anda berpikir seribu mil,
wah pasti terasa jauh. Sedangkan saya tidak pernah berpikir karena hanya
melakukan selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya selangkah.
25. Kunci
Sukses – Ketika ditanya, apa kunci sukses
Anda agar orang-orang bisa belajar dari Anda.
Orang-orang tanya kunci sukses? Memangnya sukses hanya sebuah kunci?
Sesederhana itu?
Saya tidak bisa menceritakan apa-apa karena saya tidak mau mereka menjadi saya. Mereka tidak tahu kepahitan yang harus saya telan. Kalo saya beri nasihat ke mereka, masa saya bilang “telanlah kepahitan itu !”
Saya tidak bisa menceritakan apa-apa karena saya tidak mau mereka menjadi saya. Mereka tidak tahu kepahitan yang harus saya telan. Kalo saya beri nasihat ke mereka, masa saya bilang “telanlah kepahitan itu !”
0 Response to "Kata Kata Bijak Ala Bob Sadino (Dua)"